Dikala ini, kedudukan media massa sendiri selaku penyebar data serta hiburan, sekalian selaku institusi pencipta serta pengendali pasar produk komoditas dalam sesuatu area warga. Pas bulan Februari tahun 2021, timbul salah satu aplikasi baru yang jadi trending di media sosial bernama Clubhouse. Aplikasi yang dibesarkan oleh pengusaha Silicon Valley, Paul Davison serta mantan pegawai Google, Rohan Seth tersebut berbasis percakapan audio( audio chat), semacam bincang- bincang radio dalam konferensi( Putsanra, 2021). Aplikasi Clubhouse bisa dijadikan salah satu contoh proses penciptaan serta mengkonsumsi dalam circuit of culture.
Proses penciptaan pada Clubhouse pasti saja dicoba lewat ruang obrolan semacam panggilan konferensi yang bisa didengarkan oleh pengguna Clubhouse dengan sebagian topik yang berbeda cocok ulasan pada tiap- tiap ruang obrolan. Kala ada orang yang lagi berdialog melaksanakan percakapan dengan sebagian orang yang lain bisa diucap proses penciptaan sebab ulasan yang dinaikan di Clubhouse seputar melaksanakan proses pembuatan arti kepada pendengar terhadap judul percakapan yang dinaikan. Setelah itu, proses mengkonsumsi arti kala orang- orang mencermati percakapan tersebut hendak menerjemahkan arti dari tiap- tiap topik yang lagi diperbincangkan serta dalam perihal ini pendengar bisa jadi pendengar pasif serta aktif disebabkan pada aplikasi Clubhouse pendengar bisa ikut berpartisipasi, ataupun jadi pendengar saja https://www.suhutekno.com/ .
Artefak ialah aset sejarah, perihal ini tidak cuma berlaku pada barang prasejarah dalam wujud benda yang bisa diraba. Digital jadi salah satu media yang bisa dikategorikan selaku artefak. ClubHouse jadi salah satu aplikasi yang mulai populer. Pada era globalisasi, budaya tidak bisa dipisahkan dari media digital. Media digital jadi salah satu” kendaraan” buat membentuk suatu budaya. budaya mempunyai sebagian makna. Awal, budaya mengacu kepada sesuatu proses universal pertumbuhan intelektual, spiritual, serta estetis. Kedua, budaya ialah sesuatu pemikiran hidup tertentu dari warga, periode, ataupun kelompok tertentu. Terakhir, budaya jadi sesuatu karya serta praktik- praktik intelektual, paling utama aktivis artistik( Storey, 2015: 1- 2).
Objek kajian dalam kajian budaya luas mulai dari budaya kita tiap hari, seni, sastra, film, iklan, media, mode, serta sebagainya. Kenyataan fenomena budaya sosial tidak dikira selaku sesuatu perihal yang netral, namun diliputi oleh kepentingan, kekuasaan, serta pula pandangan hidup.
Proses pembuatan budaya serta uraian dalam budaya itu sendiri bisa dimengerti dengan simpel lewat uraian sirkuit budaya. Hall( 1997) sirkuit budaya menarangkan menimpa 5 faktor utama pembuatan suatu budaya. Perihal ini meliputi pandangan hidup, representasi, regulasi, penciptaan dan mengkonsumsi. Dalam permasalahan media sosial Clubhouse, representasi yang dibangun merupakan media sosial yang bisa digunakan oleh bermacam jenis pengguna media sosial, dari pengguna aktif sampai aktif serta pengguna yang dilatarbelakangi oleh bermacam tujuan dalam memakai media sosial.
Perihal ini bisa dikatakan selaku representasi dari clubhouse disebabkan representasi menghubungkan arti serta bahasa dengan budaya, oleh sebab itu bisa dikatakan representasi ialah salah satu kunci dalam rangkaian budaya Representasi merupakan tentang gimana menyajikan data tentang orang tertentu, kelompok tertentu, gagasan ataupun komentar dalam kelompok warga. Pada dasarnya, bundaran budaya menggambarkan proses pertukaran ataupun siklus antara pesan serta distribusi antara pengirim serta penerima pesan.